Jumat, 13 Juli 2012

Untukmu Negaraku

Oke..sekarang aku mencoba ngomongin politik atau entah apa itu orang biasa menyebutnya. Walaupun aku tidak begitu suka dengan dunia ini, bahkan tidak tertarik untuk berada di dalamnya, padahal aku menempuh bangku perkuliahan di fakultas ilmu politik. Tapi tak apalah, itu hanya sekedar pendidikan. Dan yang akan ada di tulisan ini bukanlah seutuhnya mengenai politik, hanya terlintas seperti hal politik.
Hmmmm...Indonesia...Suatu negara yang indah. Negara yang mempunyai beranekaragam budaya dan suku adat. Negara kepulauan yang kaya akan sumber daya alam maupun manusianya. Hal ini didukung dengan masuknya Indonesia dalam jajaran Negara terpadat di dunia. Menurut dari sumber wikipedia Indonesia memiliki jumlah penduduk sebanyak 241.452.952 jiwa, dan masuk ke ranking 4 dunia. Negara yang benar-benar heterogen dari semua aspek kehidupan yang ada. Indonesia adalah salah satu negara kepulauan yang ada di dunia. Negara yang mempunyai berbagai pemandangan yang begitu indah, mulai dari pantainya, gunungnya serta perbedaan suku dan budayanya. Perbedan yang seharusnya bisa menjadikan Indonesia menjadi negara yang lebih kuat, ini seharusnya. Namun yang namanya teori memang lebih gampang daripada dengan praktek dan faktanya. Dan justru perbedaan ini yang selalu dijadikan untuk saling bertikai dan berperang, walau katanya kita sama-sama satu keluarga, keluarga Indonesia.
Indonesia, negara republik. Negara yang dipimpin oleh satu presiden sebagai kepala negaranya. Presiden yang seharusnya bisa mengatur dan menata negara yang dibatu oleh beberapa mentri yang sudah di plot di bagiannya masing-masing. Tapi sama saja, itu semua hanya teori. Dalam prakteknya, semua itu omong kosong belaka. Semuanya hanya mimpi-mimpi indah yang sulit untuk terwujud dari penduduk Indonesia. Yang lebih menyedihkan, menurut sumber dari wordpress.com Indonesia masuk ke dalam 100 negara termiskin di dunia, yaitu urutan ke 68. Apakah itu bisa dijadikan kebanggan bagi negara ini, walau masih dalam urutan 68??? Menurutku tidak. Kenapa? Karena sesungguhnya Indonesia adalah negara yang kaya. Bisa dilihat dari sumber daya yang ada. Sumber daya alamnya begitu banyak, mulai dari emas, batubara, minyak bumi dan yang lainnya. Serta keindahan alamnya yang begitu indah, yang seharusnya bisa dijadikan sumber pemasukan negara jika kita bisa mengelolanya dengan baik. Namun sekali lagi, itu semua hanya teori.
Negara ini katanya sudah merdeka mulai dari 17 Agustus 1945 silam. Namun tanpa tidak disadari negara ini masih terjajah. Karena yang namanya penjajah itu tidak melulu dengan peperangan, namun juga bisa dari segi ekonomi. Kita bisa lihat dari semua modal asing yang ada di setiap perusahaan dan pengelolaan sumber daya yang ada. Hal ini sungguh sangat memprihatinkan. Pelan-pelan negara ini akan hancur dengan sendirinya jika hal ini tidak pernah disadari. Tapi anehnya, walau hal ini disadari tapi kita tidak bisa berbuat apa-apa. Karena memang negara ini sudah terhimpit, terhimpit diantara kesengsaraan. Negara ini tidak akan pernah lepas dari masalah ini. Bahkan pemerintahpun ikut menjajah warganya sendiri. Melalui apa? Yakni melalui korupsi yang sudah menjadi budaya di Indonesia. Mereka yang seharusnya menjadi wakil dari rakyat dan melihat dan mendengar suara rakyatnya, tapi pada kenyataannya suara rakyat hanya sampah belaka bagi mereka. Mereka hanya memikirkan diri mereka sendiri.
Ini semua hanya masalah waktu. Kalau dulu presiden Amerika pernah berkata "Jangan bertanya apa yang sudah negara berikan padamu, tapi apa yang sudah kita lakukan demi negara?", ini tidak berlaku di Indonesia. Nasionalisme? Hanya omong kosong di negara ini. Banyak orang nasionalis di negara ini, yang benar-benar cinta negara. Tapi mana rewards bagi mereka? Nothing! Semua hanya hiasan yang indah di negara ini. Ketika kita sudah memberika semua bagi negara, tapi tidak pernah mempunyai efek yang penting bagi negara ini. Ini bukan masalah negara, tapi salah dari pemerintah, Ya...salah pemerintah. Mereka tidak pernah bahkan tidak ada yang mempunyai rasa memiliki bagi negara ini. Mereka secara tidak sengaja memperdagangkan negara ini ke negara lain yang memiliki modal. Disini salahnya. Ini juga asal dari terhimpitnya nasib Indonesia. Bahkan bisa dibilang akan susah untuk keluar dari situasi seperti ini. Bayangkan saja, negara ini saat ini hampir mayoritas pemodal dan pengelola sumber daya yang ada adalah pemodal asing. Yang berarti sebagian besar keuntungannya akan dimiliki oleh pemodal tersebut, bukan untuk Indonesia. Padahal uang tersebut dari Indonesia. Disini yang akan menjadi sulit untuk keluar. Hal ini didukung oleh presiden atau pemimpin negara yang sudah tidak mempunyai kekuatan untuk mengeluarkan pemodal asing tersebut dari Indonesia, bahkan serasa disetir oleh para pemodal tersebut. 
Oke, kita sudah sadar akan hal ini. Dan kita berusaha ingin mengeluarkan situasi sulit ini dari Indonesia. Tapi apa yang bisa dilakukan jika kita melihat situasi seperti di atas? Ketika ternyata pemerintah kita justru mendukung pemodal asing tersebut untuk mengelola semua aspek sumber daya di Indonesia. Kita seolah akan terlihat bodoh untuk mengusir mereka. Masalahnya kembali ke sumber daya manusia. Yang nyatanya SDM kita belom mampu untuk mengelola sendiri SDA yang ada. Bahkan untuk masalah minyak. Kita salah satu penghasil minyak bumi, yang harusnya bisa menghasilkan bahan bakar minyak sendiri, tapi apa yang terjadi? Kita harus mengirim minyak mentah ke Amerika dan membeli BBM dari mereka dengan harga yang sudah tinggi. Ya beginilah nasib Indonesia. Semuanya hanya terlihat sia-sia. Dan tidak ada yang bisa dilakukan lagi untuk menyelamatkan negara ini dari kesulitan. 
Perlu adanya satu pemimpin yang diktator. Pemimpin yang benar-benar tegas dan ditakuti oleh semua bawahannya. Mungkin hal ini yang diperlukan oleh negara ini. Karena seperti yang kita lihat sekarang ini, demo ada dimana-dimana, demo yang selalu berujung anarkis. Katanya reformasi, tapi itu hanya sebuah konsepsi. Bahkan reformasi yang ada di Indonesia adalah reformasi yang berlebihan. Dimana berlebihannya? Berlebihan ketika sudah tidak ada yang ditakuti. Semua bebas mengeluarkanpendapat tanpa bisa mempertanggungjawabkan pendapatnya tersebut. Banyak demo yang menyerukan untuk presiden agar turun jabatan, pertanyaannya, terus siapa yang akan mereka angkat menjadi presiden selanjutnya? Apa mereka yang meyuarakan itu mau menjadi presiden? Silahkan jika mampu. Selain itu, hasil karya yang salah dari reformasi di negara ini adalah banyak lahirnya ormas-ormas yang sudah tidak jelas darimana asalnya dan visi misinya. Ormas-ormas ini hanya bisa merusak dan mengobrak-abrik negara ini. Bahkan polisipun ikut disetir oleh mereka. Sungguh sangat memprihatinkan. Solusi untuk mengangkat pemimpin diktator mungkin salah satunya. Namun pertanyaannya lagi, apakah masyarakat Indonesia sudah siap dengan adanya pemimpin yang diktator? Jika untuk perbaikan negara ini kenapa tidak. Karena Indonesia sedang sakit dan perlu untuk disembuhkan jika masih ingin selamat dan anak cucu kita masih bisa mendengar kata "NEGARA INDONESIA" sebelum negara ini hancur oleh penjajah. 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar