Selasa, 03 Juli 2012

PAGI.


PAGI
by. Dialog Dini Hari

Berhari hari menanti
Tak henti henti mencari
Hingga hari ini dambaan hati
Berlalu dan pergi
Memilah memilih
Tak habis-habis berpikir
Sampai pagi ini
Matahari pagi, sendiri dan sendiri
Tetes embun pagi
Iringi mekar melati
Masihkah indah.. indah

Pagi, jangan pergi
Kutakut malam nanti kumasih sendiri
Dan pagimu tak lagi indah

Sekuntum bunga mekar
Diantara rumput2 liar
Gelisah menanti si jantan kumbang
Tak kunjung datang
Ranting kering terinjak injak
Luluh lantak tak berontak
Kicau burung harmoni berdendang
Sebentar lagi siang
Rimbun pohon menari
Suaranya lembut berbisik
Masihkah indah.. indah..

Lagu itu tanpa sengaja berbunyi di sebuah player yang ada di laptop ini. Entah disengaja atau kebetulan saja. Yang jelas lagu itu mengiringi suasana indah pagi ini. Menghantarkan kehangatan sinar mentari pagi yang menembus sebuah kaca kecil di atas kamar ini. Menghantar tiupan angin-angin kecil yang lembut menyapa telinga. Dan membuat seekor anjing betina tambah terlelap menghampiri mimpi.
Pagi selalu datang tepat pada waktunya, tepat ketika beberapa rencana mulai ada di dalam pikiran untuk menjalani hari ini. Tepat datang ketika semua ternyata meyadarkan dari mimpi-mimpi semalam. Dan menyadarkan akan kesendirian ini. 
Andaikan pagi tidak pernah pergi dan pagi yang selalu menemani. Semua akan tersadar dari mimpi dan semua akan melihat akan adanya realita hidup. Realita yang semestinya kita lalui dan harus kita hadapi dengan sisa-sisa asa yang masih ada. Namun semuanya kembali menyadarkan jika ternyata "KESENDIRIAN" masih akrab menemani.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar