Kamis, 05 Juli 2012

ALEXA

Dia sedang murung, entah karena takut atau lapar ketika pertama kali aku melihatnya. Tinggal bersama anjing lain berjenis ga jelas yang terlihat hitam dan besar dengan gonggongannya yang memekakan telinga, Alexa kecil, seekor puupies betina berjenis Golden Retriever terlihat begitu lucu. 11 Mei 2012 tepatnya, saat aku pertama kali menghampiri Alexa untuk boleh aku adopsi. Tidak peduli panas, tidak peduli jauh, aku menghampirinya dan membawanya pulang. Berbulu putih bersih seperti domba, dan perut yang buncit, Alexa aku gendong. Tanpa gonggongan dan tanpa tangisan, entah dia senang atau gelisah. Beratnya pada waktu itu sekitar 4kg.
Hari silih berganti seiring Alexa terus menemaniku di setiap waktuku sendiri dikamar. Makan, tidur dan bermain yang dia lakukan setiap hari. Setiap aku melangkah, Alexa kecil selalu mengikuti kemana aku beranjak. Tangisan selalu hadir ketika sebuah persegi besi berwarna biru mulai memenjara tubuhnya ketika aku pergi. Kasian...Tetapi Alexa masih begitu kecil untuk dilepas sendiri, yang akan membuat semua isi kamar menjadi anah berantah.Tubuhnya yang kecil semakin tumbuh, seiring dengan perkembangan otaknya yang semakin pintar dan nakal. Dia paling suka ketika dandy sang motor Yamaha Mio hitam mulai dihidupkan dan Alexa dengan girang naik di depan dan duduk tenang berharap dibawa jalan-jalan sesuka hatinya.
Siang ini hampir dua bulan kami bersama. Dia nampak tertidur pulas di sebuah kamar tepat di bawah genting kaca yang menghujaninya dengan sinar yang lembut. Tubuhnya yang semakin besar dan bulunya yang sudah mulai kasar tergeletak lemas di balakang kipas angin. Beratnya kini 11kg dan umurnya hampir 4bulan. Kenakalannya sudah membuat seisi rumah kadang terlihat kesal. Namun kelucuan dan kepintarannya juga yang membuat semua orang bisa tersenyum dikala sedang banyak masalah. Di rumah ini dia sekarang mempunyai teman, seekor anjing berjenis terrier betina yang masih berusia 2bulan lebih beberapa hari. Walau mereka terlihat tidak akrab, namun aku yakin mereka akan menjadi sahabat di kemudian hari.
Anjing adalah seekor hewan yang pintar dan setia. Dia seperti manusia, memiliki perasaan dan akal. Dia tahu ketika kita sedang marah atau lelah. Dia juga tahu apa dia disayang atau tidak. Semakin kita menyayanginya maka dia akan semakin setia kepada kita. Aku belajar dari seekor anjing, mulai dari kesetiaan dan instinct memberi kasih sayang kembali kepada tuannya.
Alexa, tetaplah disini. Tetaplah menemaniku dalam kesendirian dan tetaplah menjadi seekor anjing yang pintar dan lucu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar