Senin, 16 Juli 2012

"I Sold my Soul For Tattoo"

"When you die, everything you have can be taken from you, your necklace, your rings, all your material wealth. The tattoo will remain on your body and spirit forever, and no one can take from you." -Amandiri Graci, Tattoo Artist, somewhere in the jungle of Sibeirut Island-


Kalimat atau ungkapan di atas begitu dalam jika kita bisa memaknainya dengan benar. Khususnya bagi para pecinta tato. Sebuah seni yang belakangan makin menggila di tengah masyarakat. Yang perlu digarisbawahi dalam kalimat di atas adalah "forever". Ya..selamanya...Tato akan selamanya ada dan setia menemani sampai kita mati dan entah dengan cara apa orang memperlakukan jenazah kita kelak. Sesuatu yang tidak bisa diambil oleh lain. Dan tato akan lebih berharga dari sebuah berlian sekalipun. Bukan karena berapa harga membuat atau bentuknya yang indah menghiasi tubuh, namun makna dibalik tato itu dibuat. Dan semuanya itu akan selalu menemani pemiliknya sampai dia mati. Makna berharga dari sebuah tato ini tentunya akan kembali lagi ditujukan ke orang-orang yang benar-benar cinta dan menganggap tattoo is passion, not fashion.
Bagi sebagian orang di tengah masyarakat yang plural ini, tato banyak dimaknai. Dari yang positif hingga yang negatif sekalipun. Hal ini dikarenakan sudut pandang dari setiap orang itu berbeda-beda, dan pendapat-pendapat tersebut wajar dan sah, karena semuanya itu relatif. Belakangan ini seperti yang sudah dikatakan di awal jika tato sudah banyak digemari oleh masyarakat, mulai dari artis, pemain bola hingga tentunya preman-preman di terminal selain itu dari pria maupun wanita. Entah dengan tujuan apa mereka semua memutuskan untuk memiliki tato, yang jelas mereka tahu benar jika tato itu sangat sulit untuk dihapus dari tubuh. Tidak hanya itu saja, dalam membuatnya pun sebuah tato tidaklah murah, perlu cukup dana untuk mendapatkan sebuah gambar yang bagus. Namun masih banyak orang yang rela merajah tubuhnya.
Fenomena ini banyak menuai pro dan kontra baik dari masyarakat awam maupun dari masyarakat bertato. Dibalik naik daunnya seni ini, ada berjuta komentar dari setiap orang yang dengan segala sudut pandang melihatnya. Dari masyarakat awam mungkin fenomena ini akan sangat dinilai buruk, ketika doktrin-doktrin lama yang msih berkembang pesat dimata masyarakat. Pikiran konservatif yang menganggap tato sebelah mata. Yang menganggap tato itu kriminal dan selalu memandang tato secara negatif. Ini tidak salah, karena ini semua adalah doktrin yang sudah tertanam hebat di pikiran masyarakat konservatif seperti itu. Tapi pertanyaannya kemudian apakah kita masih selalu mau dianggap orang konservatif di jaman yang semakin modern seperti ini? Itu pertanyaan yang wajar karena sang penulis ini menulis berasarkan sudut pandang masyarakat bertato. Yang menganggap tato itu passion bukan fashion semata. Paling tidak, dengan adanya fenomena semacam ini, pikiran dan mata mereka jadi lebih terbuka dan dan dapat memandang segala hal dari berbagai sisi. Banyak hal yang bisa menolak anggapan bahwa tato itu negativ. Salah satunya adalah banyak orang-orang bertato yang mempunyai prestasi di bidangnya masing-masing, sebut saja para pemain bola. Ini bisa dijadikan tolak ukur bagaimana menilai sebuah tato dari sudut pandang yang berbeda.
Kemudian dari pandangan para pecinta tato. Mereka banyak melihat fenomena ini dari berbagai sisi. Yang paling sering menjadi kontra adalah ketika muncul istilah "tattoo is passion not fashion". Ya...istilah ini muncul setelah banyak orang yang mempunyai tato tanpa alasan yang jelas. Dan hal ini jatuhnya hanyalah ke fashion semata. Banyak makna yang terkandung dari simbol-simbol tato yang digambar di tubuh orang. Dan harusnya setiap orang yang ditato tahu benar akan makna tersebut. Paling tidak mereka bisa menjelaskan mengapa mereka menggambar gambar tersebut di tubuh mereka. Jadi bisa dilihat sejauh mana mereka mengerti akan dunia ini sebelum masuk lebih dalam. Kalau mereka tidak bisa menjelaskan apa bedanya dengan "mode ikut-ikutan" yang banyak terjadi di bidang fashion. Apa tujuannya? Yang jelas biar dibilang modern, biar dibilang lebih keren, biar bisa dibilah lebih macho untuk pria. Tentu saja hal ini yang akan menambah citra buruk bagi tato itu sendiri.
Tato itu lebih dari sekedar fashion. Karena jika kita bisa lihat, dari hal yang paling luar, tato sangat sulit dihapus, kalaupun bisa itu memerlukan banyak biaya serta hasil akhirnya juga belom tentu sempurna. Dan jika kita melihat hal ini, apakah bisa hal ini dijadikan fashion semata? Sangatlah bodoh dan hinaya orang-orang yang menganggap tato sebagai fashion semata. Harus berfikir sekian kali sebelum membuat dan memulai untuk memiliki sebuah tato. Hingga aku menemukan sebuah tato di tangan seorang tukang tato dari Bali yang bertuliskan "I sold my soul for tattoo". Ya, mungkin jika kita melihatnya secara awam, okelah dia menuliskan seperti itu karena pekerjaannya sebagai tukang tato, yang artinya dia hidup dari tato, sehingga rela menjual diri dan jiwanya untuk dunia tato. Tapi jika kita bisa menganilisinya lebih dalam, makna yang terkandung juga dalam. Menurut interpretasiku, tulisan itu adalah sebuah ungkapan passion seseorang tentang dunia tato. Perasaan menghargai seni ini yang benar- benar berasal dari dalam hati, bukan sekedar di mulut. Bahkan dia rela menjual seluruh hidup dan jiwanya untuk dunia ini. Passion yang terkandung dalam kalimat itu, dan artinya sangat dalam. Dan passion ini yang harusnya dimiliki oleh para pecinta tato. 
Berfikir ulang sebelum memulai untuk mempunyai tato adalah jalan terbaik sebelum terlanjur dan menyesal di kemudian hari. Ya kalo kita bisa berfikir lagi, dirajah itu sangat sakit, belom lagi untuk biayanya, sangatlah tidak murah. Hal ini karena barang-barang yang digunakan untuk merajah juga tidaklah murah, harus benar-benar steril demi kesehatan dan keselamatan baik untuk tukang tatonya maupun untuk yang dirajah. Hal ini yang harus disadari dan difiikir secara mendalam. Jangan berfikir untuk kepentingan fashion  semata jika tidak mau menyesal dikemudian hari. Selai itu, tujuan dari tulisan ini lahir adalah untuk bisa lebih membuka mata dan pikiran orang-orang konservatif yang masih menganggap tato itu negatif. Pandanglah sesuatu jauh lebih dari mindset yang kalian miliki. Pandanglah sesuatu dari berbagai sudut pandang, dan lihatlah realita sosial, dan bukti-bukti bahwa tato itu tidaklah negatif.

by. yohanardhika

Tidak ada komentar:

Posting Komentar